أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah SWT
Baca Juga: Khutbah Jumat Bahasa Jawa tentang Maulid Nabi Muhammad SAW Terbaru, Pendek dan Menyentuh Hati
Alhamdulillah, hari Jumat ini kita masih diberi kemampuan untuk menjalankan salah satu perintah melaksanakan jamaah shalat Jumat. Rasanya Jumat ini adalah hari istimewa karena merupakan Jumat di bulan Rabiul Awal. Marilah kita gunakan waktu spesial ini untuk meningkatkan takwallah yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang.
Jamaah yang Berbahagia
Begitu mulianya Rasulullah, sehingga sebagian ulama menganggap malam kelahirannya tidak kalah mulianya dibandingkan dengan Lailatul Qadar. Karena adanya Lailatul Qadar sebagai malam diturunkannya Al-Qur’an disebabkan adanya kelahiran Rasulullah sebagai penerima wahyu Al-Qur’an. Rasul yang dipercaya mengemban dan menyampaikan Al-Qur’an kepada umat manusia di mayapada.
Demikian mulianya Rasulullah hingga dalam hadits qudsi diungkapkan bahwa Allah swt berkata kepada Nabi Adam AS:
قال الله تعالى لأدم لولا محمد ماخلقتك
Artinya: Jika tidak karena Muhammad, Aku tidak ciptakan engkau wahai Adam.
Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal PDF Terbaru 2022, Cocok untuk Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Dalam riwayat lain dikatakan: Jika tidak karena Muhammad, Aku tidak ciptakan alam semesta ini.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Akan tetapi sangat disayangkan bahwa bulan maulid ini malah terkesan menjadi bulan saling menuduh dan membid’ahkan. Hanya karena berbeda pendapat mengenai hukum peringatan maulid. Padahal tidak demikian seharusnya. Di bulan kelahiran Rasulullah ini, umat Islam harus sadar dan kembali merapatkan barisan, meningkatkan ketakwaan dan merealisasikannya dalam realitas kehidupan. Sehingga menjadi nyata apa yang difirmankan oleh Allah bahwa Dia mengutus Rasulullah sebagai rahmat bagi semesta alam. wa ma arsalnaka illa rahmatan lil alamin.
Rahmat yang sudah sepatutnya kita syukuri dengan cara memperbanyak baca shalawat dan menyenangkan kaum fakir miskin dengan bersedekah. Bahkan keberadaan rahmat itu mewajibkan kita selaku umat untuk menyambutnya dengan gembira. Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah dengan itu mereka bergembira.
Hadirin yang Mulia
Karunia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari pada apa yang merek kumpulkan. (Yunus: 58) Apakah yang dimaksud dengan rahmat dalam ayat di atas? Apakah bentuk rahmat itu? Para mufassir berbeda pendapat mengenai hal ini. Namun dalam Ulumul Qur’an diterangkan bahwa menafsirkan ayat dengan ayat al-Qur’an yang lain merupakan bentuk penafsiran yang paling kuat. Karenanya As-Suyuthi dalam Ad-Durrul Mantsur menerangkan bahwa rahmat itu tiada lain adalah Rasulullah. Hal ini senada dengan kutipan Ibnu Abbas:
Artikel Terkait
Khutbah Jumat 28 Januari 2022 PDF, Singkat dan Padat: Renungan Ujian Hidup, Download di Sini
Khutbah Jumat Tentang Siapa Diri Kita untuk Renungan dan Nasehat Kehidupan
Khutbah Jumat Renungan dari Kemenag RI tentang Bekal Menuju Kematian
Teks Khutbah Jumat Muhammadiyah 2022: Praktek Tauhid Sosial dalam Membangun Relasi Bermasyarakat
Khutbah Jumat 2022 Singkat dan Terbaru Tema: Bijak Beraktivitas di Media Sosial