Gitu Aja Baper? Potret Miskinnya Empati di Era Masa Kini

MasagiPedia.com - Beberapa tahun belakangan, istilah baper atau bawa perasaan nampaknya masih menghiasi dunia pergaulan masa kini. Nyatanya tidak hanya anak muda, istilah bawa perasaan pun juga digunakan di segala kalangan.

Bawa perasaan atau baper digunakan untuk melabel sebuah perasaan tidak suka akibat perkataan atau perilaku orang lain. Biasanya orang yang disebut baper memberikan respon marah, kecewa atau bahkan menangis akibat perlakuan buruk orang lain.

Namun, mirisnya bukan meminta maaf atau introspeksi diri, seringkali para pelaku tersebut justru memutarbalikkan fakta dengan berkata, “gitu aja baper.”

Baca Juga: Apa Itu Red Flag dalam Bahasa Gaul? Berikut Tanda-Tandanya dalam Hubungan

Jika dikupas lebih jauh, istilah penggunaan baper atau bawa perasaan secara tidak langsung berkaitan dengan kurangnya perasaan empati yang dimiliki oleh seseorang. Empati merupakan pondasi dari semua interaksi antar hubungan manusia.

Dikutip MasagiPedia.com dari beberapa sumber, unsur-unsur empati adalah sebagai berikut :

1. Imajinasi yang berdasarkan kepada kemampuan membayangkan fungsinya sebagai bentuk pengandaian diri seseorang sebagai orang lain

2. Adanya kesadaran terhadap diri sendiri (self awareness) mengenai kelebihan dan kekurangan diri sendiri

Baca Juga: 30 Arti Bahasa Gaul yang Sering Digunakan Anak Medsos dari Istilah Unik hingga Singkatan

3. Adanya kesadaran terhadap orang lain, mengenai penerimaan apa adanya terhadap kelebihan dan kekurangan orang lain.

4. Adanya perasaan keterbukaan untuk saling memahami satu sama lain

5. Dasar dalam menampilkan respon yang dianggap pantas

Pada intinya, empati adalah suatu perasaan dimana seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Saat ini, istilah baper sudah terasa sangat wajar digunakan dan terdengar lucu karena seringkali disertai dengan candaan.

Baca Juga: Apa Itu Cut Off? Berikut Arti Bahasa Gaul yang Tengah Viral di TikTok

Pada lingkup interaksi sosial, sedikit yang memahami bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan sejarah kehidupan masing-masing. Tidak banyak yang mengetahui seberapa keras seseorang dapat bertahan hingga saat ini.